Laman

Selasa, 06 April 2010

sudah teratur pada tempatnya

Ada seorang petani yang punya kebun sangat luas. Segala macam tanaman, khususnya buah-buahan ada di dalamnya. Pada suatu hari, pagi-pagi sekali, dengan hati yang gembira pak tani itu pergi ke kebunnya untuk memetik sebagaian dari buah-buahan untuk dijual.begitu gembiranya ia memetik buah-buahan, sehingga tidak terasa hari sudah hampir sore dan ia baru inga kalau ia belum makan.
Sambil bersiul ia berjalan hendak berteduh di bawah pohon besar yang daunnya rindang untuk membuka bekal makan siangnya. Wah, ternyata ia lupa membawa bekal dari rumah. Ia sangat kecewa, namun tiba-tiba rasa laparnya hilang ketika sekali lagi ia memandang ke seluruh kebunya dan melihat begitu melimpahnya buah-buahan yang siap untuk dipetik dan dijual.
Ia kemudian duduk melepaskan lelah di bawah pohon besar itu. Tidak jauh dari tempat ia duduk, ada buah labu yang sangat besar. Petani itu kemudian berbaring di tanah sambil menengadah ke atas mengamati pohon besar tempatnya berlindung. Ia bergumam, ”Ah....ternyata Tuhan tidak adil, masakan pohon yang besar seperti ini diberikan buah yang kecil seperti kelereng. Sementara labu yang batangnya kecil bisa menghasilkan buah yang sangat besar, mungkin beratnya berlipat kali bila dibandingkan dengan pohonnya. Aku heran apa yang ada dalam pikiran Tuhan ketika menciptakan ini semua?”
Sementara merenungi apa yang ia saksikan, tiba-tiba ada satu buah kecil yang jatuh dari pohon tempatnya bernaung. Buah itu jatuh tepat menimpa hidungnyasehingga ia merasa kesakitan. Spontan petani tersebut beryeriak, ”Aduh...buah sekeci ini kok jatuhnya tepat di hidungku ya?..eh untung juga buahnya kecil. Andai kata besarnya seperti labu ini, jangankan hidung, kepalaku pun akan ikut pecah. Wah, beruntung sekali buah pohon ini kecil. Tuhan ...ternyata segala sesuatu engkau sudah atur pada tempatnya. Betapa ajaib karyaMu. Betapa aku bersyukur untuk semua yang tersedia dan Engkau ciptakan. Tidak ada yang bisa melampaui apa yang Engkau sudah rancangkan bagi manusia....”

kembali ke depan

0 komentar: