Laman

Kamis, 08 Juli 2010

lirik lagu rohani

Bobby One Way - Seharusnya Kudatang

Seringkali ku datang Tuhan
hanya karna sejuta keluhan
seringkali ku lupa Tuhan
seharusnya kudatang

Reff :
Dengan segenap rindu
dari lubuk hatiku
dengan hasrat yang tulus
karna ku cinta pada-mu
tak hanya memikirkan
berkat yang Kau berikan

sungguh hanya karna ku
mengasihi-Mu Yesus
Seringkali aku berdoa
hanya karna tidak ingin dicela
namun kini ku sadar Tuhan
seharusnya ku datang


Bobby One Way - Pujian Sejati
Memuji-Mu
Lewat Suaraku
T'rasa Cukup Bagiku
Namun Semua
Ternyata Lebih Dari Yang Ku Kira
Ku Hanya Peduli Diriku
Ku Tak Mau Tahu Rindu-Mu

Reff:
Tak Cukup Hanya Kubernyanyi
Mengangkat Suara 'Tuk Memuji
Hidup Memberi Diri Kepada-Mu
Itu Kerinduan-Mu

Tak Cukup Mulut Yang Memuji
Tak Cukup Mulut Yang Bernyanyi
Melakukan Firman-Mu
Itulah Pujian Sejati

enkaulah kekuatan ku
Engkaulah Kekuatanku
Tempat Perlindunganku
Saat Badai Menerpa
Aku Tak Akan Goyah
Aku Tak Akan Goyah
S'bab Kau Sertaku
Reff:

Sejauh Langit Dari Bumi
Begitu Besarnya Kasih-Mu
Penuhi Hati Kami Yang Rindu
Menyembahmu, Yesus
Sejauh Langit Dari Bumi
Begitu Besarnya Kasih-Mu
Kaulah Tuhan, Kekuatanku
Sukacitaku

engkaulah kekuatan ku
You Are The Strength Of My Life
You Are My Shelter, My Joy
When The Storms Come In Our Way
Nothing Can Separate Us
Nothing Compares To Your Love
For You Are God


Reff :

As Far As The Heavens Above Us
Oh, Your Love Is Greater Than Everything
We've Come To You And Bow Down At Your Feet
To Worship You Our Lord


As Far As The Heavens Above Us
Oh, Your Love Is Greater Than Everything
You Are My God, You Are My Strength
You Are My Joy

Dennis Jernigan - Engkaulah Segalanya (You Are My All In All)
Engkaulah Kekuatanku
You Are My Strenght When I Am Weak
Engkaulah Kemuliaanku
You Are The Treasure That I Seek
Engkaulah S'galanya
You Are My All In All

Engkau Permata Yang Indah
Seeking You As A Precious Jewel
Tak 'Kan Pernah Kulepaskan
Lord To Give Up, I'd Be A Fool
Engkaulah S'galanya

Back to (*),
Reff,
Ketikaku percaya mujizat itu nyata


Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku
Firman-Mu pelita bagi kakiku
terang bagi jalanku

Waktu kubimbang dan hilang jalanku
tetaplah Kau disisiku

dan takkan kutakut, asal Kau didekatku
besertaku selamanya…

Firman-Mu pelita bagi kakiku
terang bagi jalanku

Sebab Kau Besar
Ku b’rikan kemuliaan dan hormat
Ku angkat suara pujian
Ku agungkan namaMu

S'bab Kau besar
PerbuatanMu ajaib
Tiada seperti Engkau.
(3x)

Maria Shandi - Mujizat Itu Nyata
Tak terbatas kuasamu tuhan
Semua dapat kau lakukan
Apa yang kelihatan mustahil bagiku
Itu sangat mungkin bagi-mu

Reff:
Disaat ku tak berdaya
Kuasa-mu yang sempurna
Ketikaku percaya
Mujizat itu nyata
Bukan karna kekuatan
Namun rohmu ya tuhan
Ketika ku berdoa mujizat itu nyata



baca juga setting gprs otomatis tips kode-hp instal windows dari fd mengakali software trial trik tregistri compiter mendaftar difacebook trik menyembunyikan file ke dalam gambar human beings human doingsk kembali ke depan
selengkapya...

Senin, 05 Juli 2010

PENDERITAAN

Seorang anak perempuan mengeluh pada sang ayah tentang kehidupannya yang sangat berat. Ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukan dan bermaksud untuk menyerah. Ia merasa capai untuk terus berjuang dan berjuang. Bila satu persoalan telah teratasi, maka persoalan yang lain muncul.

Lalu, ayahnya yang seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air kemudian menaruh ketiganya di atas api. Segera air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama dimasukkannya beberapa wortel. Ke dalam panci kedua dimasukkannya beberapa butir telur. Dan, pada panci terakhir dimasukkannya biji-biji kopi. Lalu dibiarkannya ketiga panci itu beberapa saat tanpa berkata sepatah kata.

Sang anak perempuan mengatupkan mulutnya dan menunggu dengan tidak sabar. Ia keheranan melihat apa yang dikerjakan ayahnya. Setelah sekitar dua puluh menit, ayahnya mematikan kompor. Diambilnya wortel-wortel dan diletakkannya dalam mangkok. Diambilnya pula telur-telur dan ditaruhnya di dalam mangkok. Kemudian dituangkannya juga kopi ke dalam cangkir.

Segera sesudah itu ia berbalik kepada putrinya, dan bertanya: "Sayangku, apa yang kaulihat?"

"Wortel, telur, dan kopi," jawab anaknya.

Sang ayah membawa anaknya mendekat dan memintanya meraba wortel. Ia melakukannya dan mendapati wortel-wortel itu terasa lembut. Kemudian sang ayah meminta anaknya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah mengupas kulitnya si anak mendapatkan telur matang yang keras. Yang terakhir sang ayah meminta anaknya menghirup kopi. Ia tersenyum saat mencium aroma kopi yang harum. Dengan rendah hati ia bertanya "Apa artinya, bapa?"

Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda telah merasakan penderitaan yang sama, yakni air yang mendidih, tetapi reaksi masing-masing berbeda. Wortel yang kuat, keras, dan tegar, ternyata setelah dimasak dalam air mendidih menjadi lembut dan lemah. Telur yang rapuh, hanya memiliki kulit luar tipis yang melindungi cairan di dalamnya. Namun setelah dimasak dalam air mendidih, cairan yang di dalam itu menjadi keras. Sedangkan biji-biji kopi sangat unik. Setelah dimasak dalam air mendidih, kopi itu mengubah air tawar menjadi enak.

"Yang mana engkau, anakku?" sang ayah bertanya. "Ketika penderitaan mengetuk pintu hidupmu, bagaimana reaksimu? Apakah engkau wortel, telur, atau kopi?"

Bagaimana dengan ANDA, sobat?

Apakah Anda seperti sebuah wortel, yang kelihatan keras, tetapi saat berhadapan dengan kepedihan dan penderitaan menjadi lembek, lemah, dan kehilangan kekuatan?

Apakah Anda seperti telur, yang mulanya berhati penurut? Apakah engkau tadinya berjiwa lembut, tetapi setelah terjadi kematian, perpecahan, perceraian, atau pemecatan, Anda menjadi keras dan kepala batu? Kulit luar Anda memang tetap sama, tetapi apakah Anda menjadi pahit, tegar hati, serta kepala batu?

Atau apakah Anda seperti biji kopi? Kopi mengubah air panas, hal yang membawa kepedihan itu, bahkan pada saat puncaknya ketika mencapai 100ยบ C. Ketika air menjadi panas, rasanya justru menjadi lebih enak.

Apabila Anda seperti biji kopi, maka ketika segala hal seolah-olah dalam keadaan yang terburuk sekalipun Anda dapat menjadi lebih baik dan juga membuat suasana di sekitar Anda menjadi lebih baik.

Bagaimana cara Anda menghadapi penderitaan? Apakah seperti wortel, telur, atau biji kopi?



kembali ke depan
selengkapya...

RAHASIA BERKAT ALLAH

Konon pada suatu hari raja sebuah kerajaan di Asia mengundang seorang sahabatnya untuk datang menghadap. Sahabatnya ini berprofesi sebagai seorang ahli bangunan atau yang kita kenal saat ini dengan sebutan arsitek. Setelah sahabatnya ini datang menghdap, baginda raja lalu berkata, "Sahabatku, dirikanlah sebuah rumah bagiku. Apapun yang engkau perlukan -tukang, uang, bahan bangunan, peralatan- semua yang kau minta akan aku sediakan bagimu. Sekarang bangunkanlah sebuah rumah yang indah bagiku."

Pernahkah Anda mendapat kesempatan yang begitu besar seperti saat ini? Baginda raja tidak menentukan batas waktu maupun biaya yang harus dikeluarkan. Ahli bangunan itu bebas leluasa untuk bekerja seperti yang dikehendakinya. Ia dapat memakai bahan-bahan bangunan terbaik, juga tukang-tukang terbaik di kerajaan itu. Tidak lama kemudian, ia mulai mengerjakan proyek pembangunan rumah tersebut.

Namun, bukannya membangun rumah tersebut dengan desain yang seindah dan sebaik mungkin, ia malah menghemat secara luar biasa di sana-sini. Ahli bangunan itu hanya memakai bahan-bahan bangunan kualitas kedua, dan tukang-tukang yang kurang terampil. Uang pembangunan rumah itu, banyak yang masuk ke kantong pribadinya. Ia dengan lihai dapat menutupi dan memoles bagian-bagian rumah yang cacat dan kurang baik, sehingga rumah itu kelihatan bagus penampilannya.

Saat peresmian pun tiba. Dengan bangga raja melihat rumah tersebut. Kemudian di hadapan khalayak ramai, ia berkata, "Rumah ini aku hadiahkan untuk sahabatku terkasih, ahli bangunan terbaik negeri ini," sambil menjabat tangan ahli bangunan sahabatnya tersebut.

Seringkali umat Tuhan berlaku seperti ahli bangunan tersebut. Allah telah memberikan segala yang terbaik dalam hidup ini. Ia memberikan kesehatan, nafas, keluarga yang baik, studi yang berhasil dan diberkati bahkan pekerjaan yang baik.

Tetapi, acapkali umat Tuhan ketika harus memberi untuk pekerjaan Tuhan di gereja, mereka berusaha mencari nilai rupiah yang terkecil. Bukannya memberi yang terbaik melainkan memberi persembahan dari kembalian uang parkir, sisa uang makan dan sebagainya. Hal ini mendukakan Allah. Jauhkanlah sifat pelit dari hidupmu. Mulailah memberi yang terbaik dengan sukacita bagi kerajaan Allah.



kembali ke depan
selengkapya...

RAHASIA BERKAT ALLAH

Konon pada suatu hari raja sebuah kerajaan di Asia mengundang seorang sahabatnya untuk datang menghadap. Sahabatnya ini berprofesi sebagai seorang ahli bangunan atau yang kita kenal saat ini dengan sebutan arsitek. Setelah sahabatnya ini datang menghdap, baginda raja lalu berkata, "Sahabatku, dirikanlah sebuah rumah bagiku. Apapun yang engkau perlukan -tukang, uang, bahan bangunan, peralatan- semua yang kau minta akan aku sediakan bagimu. Sekarang bangunkanlah sebuah rumah yang indah bagiku."

Pernahkah Anda mendapat kesempatan yang begitu besar seperti saat ini? Baginda raja tidak menentukan batas waktu maupun biaya yang harus dikeluarkan. Ahli bangunan itu bebas leluasa untuk bekerja seperti yang dikehendakinya. Ia dapat memakai bahan-bahan bangunan terbaik, juga tukang-tukang terbaik di kerajaan itu. Tidak lama kemudian, ia mulai mengerjakan proyek pembangunan rumah tersebut.

Namun, bukannya membangun rumah tersebut dengan desain yang seindah dan sebaik mungkin, ia malah menghemat secara luar biasa di sana-sini. Ahli bangunan itu hanya memakai bahan-bahan bangunan kualitas kedua, dan tukang-tukang yang kurang terampil. Uang pembangunan rumah itu, banyak yang masuk ke kantong pribadinya. Ia dengan lihai dapat menutupi dan memoles bagian-bagian rumah yang cacat dan kurang baik, sehingga rumah itu kelihatan bagus penampilannya.

Saat peresmian pun tiba. Dengan bangga raja melihat rumah tersebut. Kemudian di hadapan khalayak ramai, ia berkata, "Rumah ini aku hadiahkan untuk sahabatku terkasih, ahli bangunan terbaik negeri ini," sambil menjabat tangan ahli bangunan sahabatnya tersebut.

Seringkali umat Tuhan berlaku seperti ahli bangunan tersebut. Allah telah memberikan segala yang terbaik dalam hidup ini. Ia memberikan kesehatan, nafas, keluarga yang baik, studi yang berhasil dan diberkati bahkan pekerjaan yang baik.

Tetapi, acapkali umat Tuhan ketika harus memberi untuk pekerjaan Tuhan di gereja, mereka berusaha mencari nilai rupiah yang terkecil. Bukannya memberi yang terbaik melainkan memberi persembahan dari kembalian uang parkir, sisa uang makan dan sebagainya. Hal ini mendukakan Allah. Jauhkanlah sifat pelit dari hidupmu. Mulailah memberi yang terbaik dengan sukacita bagi kerajaan Allah.



kembali ke depan
selengkapya...

MENDENGAR TAPI TIDAK MENGERTI

Suatu ketika, ada seorang pemuda yang berumur 20 tahun, disuruh berjaga di rumah oleh ibunya. Ibunya hendak ke pasar.

Ibunya berpesan, "Nak, tolong jaga pintu yah, ibu mau ke pasar dulu. Jangan biarkan orang lain masuk."

Lalu pergilah sang ibu. Sang pemuda mengambil kursi dan duduk di depan pintu rumah. Beberapa menit kemudian, ada seorang melihatnya dan bertanya, "Nak, apakah ibumu ada di rumah?"

Jawabnya, "Tidak ada. Ibu sedang ke pasar."

"Oh, kalau begitu, tolong antarkan aku menyusul ibumu."

"Baiklah," jawab si pemuda itu. Ia lalu mencopot pintu rumah dan membawanya bersama orang itu.

Di tengah jalan, orang itu berkata bahwa ia lupa membawa suatu barang dan disuruhnya sang pemuda itu untuk menunggunya di jalan. Lalu, pergilah orang itu.

Pemuda itu menunggu, dan tak lama kemudian ibunya menjumpainya di jalan itu. Ibunya bertanya, "Nak, kenapa engkau kemari dan kenapa membawa pintu?"

Sang Pemuda menceritakan perihal orang itu dan ibunya hanya bisa berkata, "Dia itu maling, engkau ditipunya."

Benar saja, ketika mereka sampai di rumah, rumah itu sudah bersih dari semua perabotannya dan orang itu menghilang entah kemana.

Saudara, sering kali kita mendengar Tuhan bicara, entah menasehati atau berkata yang lain, baik lewat renungan pribadi, khotbah, atau orang lain, tapi kita tidak atau mengerti maksudNya. Memang bukan salah kita 100% karena mungkin ada masalah yang sedang kita pikirkan namun ternyata Dia menghendaki sesuatu dari kita.

Satu hal yang perlu kita perhatikan yaitu Tuhan bicara soal kewaspadaan terhadap tipuan iblis yang mau mencuri perhatian supaya kita tidak memperhatikanNya, melainkan menjadi lengah.

Karena begitu lembutnya tipuan itu, sehingga kita tidak merasakan hal itu sebagai tipuan. Bisa saja iblis memakai nama atau mukjizat Tuhan untuk kejahatannya, tapi kita diberi kepekaan untuk bisa membedakannya.




kembali ke depan
selengkapya...

MENDENGARKAN SUARA TUHAN

Ada seorang anak muda yang bersahabat akrab dengan seorang pengkhotbah tua. Suatu hari, anak muda ini kehilangan pekerjaannya dan tidak tahu lagi harus berbuat apa. Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari si pengkhotbah tua itu.

Ketika berada di ruang belajar si pengkhotbah, si pemuda ini berteriak-teriak tentang problem hidupnya. Akhirnya dengan kalap dia mengepal-ngepalkan tinjunya, sambil berteriak, "Saya memohon Tuhan agar menolong saya. Tapi hai pengkhotbah, mengapa Dia tidak menjawab saya?"

Si pengkhotbah tua itu pergi ke ruang lain dan duduk di sana. Lalu dia berbicara sesuatu dan menanti jawaban si pemuda. Tentu saja si pemuda itu tidak mendengarkan dengan jelas, sehingga dia ikut-ikutan pindah ruangan.

"Apa sih katamu?" tanya si pemuda penasaran. Si pengkhotbah itu mengulangi kata-katanya dengan perlahan sekali, seperti sedang bergumam sendiri. Tetapi si pemuda belum menangkap bisikan si pengkhotbah. Dia terus mendekati si pengkhotbah tua ini dan duduk di bangku sebelahnya.

Si pemuda itu lagi-lagi bertanya, "Apa katamu? maaf, saya tadi belum mendengarnya."

Dengan lembut, si pengkhotbah memegang pundak si pemuda, "Saudaraku, Allah kadang-kadang berbisik, jadi kita perlu lebih dekat menghampiriNya, agar dapat mendengar Dia dengan lebih jelas lagi." Si pemuda itu tertegun dan akhirnya dia mengerti.

Kita seringkali menginginkan jawaban Tuhan bak petir yang menggelegar di udara dan sekaligus meneriakkan jawaban dariNya. Tetapi Allah sering diam, kadang Dia bicara dengan lembut, bahkan berbisik. Hanya dengan satu alasan: agar Anda mau menghampiri takhta kemuliaanNya dan lebih dekat kepadaNya. Setelah Anda berada di dekatNya, Anda baru bisa mendengar jawaban Tuhan dengan jelas.

Indah sekali untuk mengetahui bahwa kita melakukan sesuatu yang tepat, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dengan cara yang tepat dan bersama orang-orang yang tepat. Itulah yang terjadi apabila kita dipimpin oleh Roh Kudus.



kembali ke depan
selengkapya...

Selasa, 11 Mei 2010

Jangan Menangis Mama

Bu Sally segera bangun ketika melihat dokter bedah keluar dari kamar operasi .
Dia bertanya dengan penuh harapan:
Bagaimana anakku?
Apakah dia dapat disembuhkan?
Kapan saya boleh menemuinya?
Dokter bedah menjawab, “Saya sudah berusaha sebaik mungkin, tapi sayangnya anak Ibu tidak tertolong"
Bu Sally bertanya dengan hati remuk, “Mengapa anakku yang tidak berdosa bisa terkena kanker?
Apa Tuhan sudah tidak peduli lagi?
Di mana Engkau Tuhan ketika anak laki-lakiku membutuhkanMu? "
Dokter bedah bertanya, “Apa Ibu ingin bersama dengan anak Ibu selama beberapa waktu?
Perawat akan keluar untuk beberapa menit sebelum jenazahnya dibawa ke universitas. "
Bu Sally meminta perawat tinggal bersamanya saat dia akan mengucapkan selamat jalan kepada anak lelakinya.
Dengan penuh kasih dia mengusap rambut anaknya yang hitam itu.
“Apa Ibu ingin menyimpan sedikit rambutnya sebagai kenangan?” perawat itu bertanya.
Bu Sally mengangguk. Perawat memotong sedikit rambut dan menaruhnya di dalam kantong plastik untuk disimpan.
Ibu Sally berkata, Jimmy anakku ingin mendonorkan tubuhnya untuk diteliti di Universitas.
Dia mengatakan mungkin dengan cara ini dia dapat menolong orang lain yang memerlukan.
“Awalnya saya tidak membolehkan tapi Jimmy menjawab, 'Ma, saya kan sudah tidak membutuhkan tubuh ini setelah mati nanti. Mungkin tubuhku dapat membantu anak lain untuk bisa hidup lebih lama dengan ibunya. "
Bu Sally terus bercerita, “Anakku itu memiliki hati emas. Jimmy selalu memikirkan orang lain. Selalu ingin membantu orang lain selama dia bisa melakukannya. "
Bu Sally meninggalkan rumah sakit setelah menghabiskan waktunya selama enam bulan di sana untuk merawat Jimmy…
Dia membawa kantong yang berisi barang-barang anaknya. Perjalanan pulang sungguh sulit baginya. Lebih sulit lagi ketika dia memasuki rumah yang terasa kosong.
Barang-barang Jimmy ditaruhnya bersama kantong plastik yang berisi segenggam rambut itu di dalam kamar anak lelakinya.
Dia meletakkan mobil mainan dan barang-barang milik pribadi Jimmy, anaknya, di tempat Jimmy biasa menyimpan barang-barang itu.
Kemudian dibaringkan dirinya di tempat tidur. Dengan membenamkan wajahnya pada bantal, dia menangis hingga tertidur. Di sekitar tengah malam, Sally terjaga. Di samping bantalnya terdapat sehelai surat yang terlipat.
Surat itu berbunyi:

“Mama tercinta,
Saya tahu Mama akan kehilangan saya, tetapi saya akan selalu mengingatmu Ma dan tidak akan berhenti mencintaimu walaupun saya sudah tidak bisa mengatakan ‘Aku sayang mama’.
Saya selalu mencintaimu bahkan semakin hari akan semakin sayang padamu Ma. Sampai suatu saat kita akan bertemu lagi. Sebelum saat itu tiba, jika Mama mau mengadopsi anak lelaki agar tidak kesepian, bagiku tidak apa-apa Ma .
Dia boleh tidur di kamarku dan bermain dengan mainanku. Tetapi jika Mama memungut anak perempuan, mungkin dia tidak melakukan hal-hal yang dilakukan oleh kami, anak lelaki.
Mama harus membelikannya boneka dan barang-barang yang diperlukan oleh anak perempuan. Jangan sedih karena memikirkan aku Ma. Tempat aku berada sekarang begitu indah. Kakek dan nenek sudah menemuiku begitu aku sampai di sana dan mereka menunjukkan tempat-tempat yang indah. Tapi perlu waktu lama untuk melihat segalanya di sana.
Malaikat itu sangat pendiam dan tampak dingin. Tapi saya senang melihatnya terbang. Dan apa Mama tahu apa yang kulihat? Yesus tidak terlihat seperti gambar-gambar yang dilukis manusia. Tapi, ketika aku melihat-Nya, aku yakin Dia adalah Yesus. Yesus sendiri mengajakku menemui Allah Bapa! Tebak Ma apa yang terjadi? Aku boleh duduk di pangkuan Bapa dan berbicara dengan-Nya seolah-olah aku ini orang yang sangat penting.
Aku menceritakan kepada Bapa bahwa aku ingin menulis surat kepada Mama untuk mengucapkan selamat tinggal dan kata-kataku yang lain. Namun aku sadar bahwa hal ini pasti tidak diperbolehkan-Nya. Tapi Mama tahu, Allah sendiri memberikan sehelai kertas dan pensil-Nya untuk menulis surat ini kepada Mama.
Saya pikir malaikat Gabriel akan mengirimkan surat ini kepadamu Ma. Allah mengatakan akan menjawab pertanyaan Mama ketika Mama bertanya ‘Di mana Allah pada saat aku membutuhkan-Nya?’ Allah mengatakan Dia berada bersama diriku seperti halnya ketika putera-Nya Yesus disalib.
Dia ada di sana Ma, dan dia selalu berada bersama semua anak. Ngomong-ngomong, tidak ada orang yang dapat membaca apa yang aku tulis selain Mama sendiri. Bagi orang lain, surat ini hanya merupakan sehelai kertas kosong. Luar biasa kan Ma? Sekarang saya harus mengembalikan pensil Bapa yang aku pinjam.
Bapa memerlukan pensil ini untuk menuliskan nama-nama dalam Buku Kehidupan. Malam ini aku akan makan bersama dengan Yesus dalam perjamuan-Nya. Aku yakin makanannya akan lezat sekali.
Oh, aku hampir lupa memberitahukanmu Ma. Aku sudah tidak kesakitan lagi. Penyakit kanker itu sudah hilang. Aku senang karena aku tidak tahan merasakan sakit itu dan Bapa juga tidak tahan melihat aku kesakitan.
Itulah sebabnya mengapa Dia mengirim Malaikat Pembebas untuk menjemputku. Malaikat itu mengatakan bahwa diriku merupakan kiriman istimewa! Bagaimana Ma?

Salam kasih dari Allah Bapa, Yesus & aku.

(Setan akan menghalangi surat ini)

Sempatkan diri Anda selama 60 detik untuk meneruskan surat ini dan Anda akan menyelamatkan banyak orang yang percaya untuk saling mendoakan. Kemudian heninglah sebentar dan rasakan bagaimana Roh Kudus bekerja dalam hidup Anda agar Anda melaksanakan perbuatan yang dikehendaki oleh Bapa “Ketika Anda jatuh, Tuhan akan membangkitkan Anda.”
Email surat ini.

Judul: jangan menangis mama

Kirimkan surat ini kepada teman-teman Anda dan Anda melihat bagaimana Roh Kudus menerangi hidup Anda.

“~Tuhan memberkati Anda ~”

kembali ke depan
selengkapya...