Laman

Jumat, 02 April 2010

Menguji Iman Sendiri

"Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika kamu tidak demikian, kamu tidak tahan uji. (2 Kor 13:5)"

Apa boleh buat, kita memang hidup di tengah masyarakat telat berkembang, yang bukan saja kurang serius kepada hal-hal pemeriksaan, penyelidikan dan pengujian, tetapi juga seringkali tidak jujur. Lihatlah! Begitu banyak pemilik kenderaan pribadi apalagi umum yang merasa tidak punya waktu, tidak penting, atau tidak perduli untuk memeriksa kondisi kenderaannya sebelum berangkat. Lebih parah, pemilik armada angkutan udara dan laut juga sama sifatnya, sehingga wajar saja kecelakaan pesawat terbang dan kapal banyak terjadi. Jalan-jalan rusak karena truk-truk yang kelebihan muatan kongkalikong dengan jembatan timbang yang seharusnya bertugas memeriksa dan menguji mereka. Di dunia akademik, selain siswa/ mahasiswa banyak yang masih gemar mencontek kadang guru-guru juga membocorkan soal ujian, dengan motif pribadi atau malah kesepakatan sekolah! Fit and proper tes yang dilakukan parlemen sulit diketahui kebenarannya karena juga sarat dengan suap dan korupsi.

Namun ada lagi yang lebih parah. Banyak orang di negeri ini, entah ajaran dari mana, yang sangat takut memeriksa dan menyelidiki dirinya sendiri. Alhasil banyak orang baru tahu penyakitnya setelah parah, dan selanjutnya datang ke rumah sakit terlambat. Alih-alih ingin mengetahui keadaan diri sebenarnya, banyak orang malah memelihara bayangan dan harapan palsu tentang dirinya. Itulah sebabnya para dukun sangat laris, apalagi yang membawa-bawa Alkitab dan nama Yesus, sebab mereka tahu betul banyak orang tidak suka mengetahui kondisi dirinya sesungguhnya, dan karena itu ingin mendengar “kabar baik walau bohong”.

Firman hari ini mengajak kita agar senantiasa memeriksa dan menguji diri kita sendiri: kesehatan fisik dan psikis, kemampuan mental dan intelektual, serta kondisi rumah dan berbagai peralatan rumah tangga yang kita gunakan sehari-hari. Lebih dari itu firman hari ini menantang kita juga memeriksa iman dan spiritualitas kita. Bagaimana keadaan sebenarnya iman kita kepada Tuhan? Jika diselidiki dan diuji secara mendalam: apakah kita taat kepada Tuhan, mengasihi sesama, dan penuh dengan pengharapan?

Seorang teolog mengatakan ada 4(empat) situasi hidup yang bisa kita pergunakan sebagai alat untuk membantu kita menguji iman dan spiritualitas kita. Pertama: saat kita sedang marah. Kedua: saat kita sedang sendirian dan kesepian, tak seorang pun ada di dekat dan melihat kita. Ketiga: saat kita sedang memiliki suatu obsesi atau keinginan yang sangat kuat. Keempat: saat kita berkelimpahan uang. Pertanyaan menguji iman: apakah ketika berada dalam kondisi-kondisi itu kita masih dapat disebut sebagai Kristen atau pengikut Yesus yang baik? Bagaimanakah iman, kasih dan pengharapan kita di saat kita sedang marah, kesepian, terobsesi, atau berkelimpahan materi? Jawablah jujur. Sebelumnya mintalah kepada Tuhan agar kamu diberikan hati yang ingin mengetahui kebenaran, atau keadaan imanmu sebenar-benarnya.

Doa:
Ya Allah, berilah kepada kami hati yang jujur dan ikhlas, agar kami selalu ingin dan berani mengetahui kondisi diri kami sebenarnya. Tolonglah dan mampukanlah kami memeriksa, menyelidiki dan mengevaluasi diri dan hidup kami. Karuniakanlah kami Roh Kudus agar kami juga menguji iman kami supaya kami tahu keadaan iman kami sesungguhnya, dan kami mau memperbaiki dan meningkatkannya. Ya Allah, berkatilah kami. Buatlah kami berbahagia dan selalu gembira bersama Yesus, Tuhan dan Juruslamat kami. AMIN.

Pdt Daniel T.A. Harahap

0 komentar: