Laman

Senin, 05 Juli 2010

MENDENGAR TAPI TIDAK MENGERTI

Suatu ketika, ada seorang pemuda yang berumur 20 tahun, disuruh berjaga di rumah oleh ibunya. Ibunya hendak ke pasar.

Ibunya berpesan, "Nak, tolong jaga pintu yah, ibu mau ke pasar dulu. Jangan biarkan orang lain masuk."

Lalu pergilah sang ibu. Sang pemuda mengambil kursi dan duduk di depan pintu rumah. Beberapa menit kemudian, ada seorang melihatnya dan bertanya, "Nak, apakah ibumu ada di rumah?"

Jawabnya, "Tidak ada. Ibu sedang ke pasar."

"Oh, kalau begitu, tolong antarkan aku menyusul ibumu."

"Baiklah," jawab si pemuda itu. Ia lalu mencopot pintu rumah dan membawanya bersama orang itu.

Di tengah jalan, orang itu berkata bahwa ia lupa membawa suatu barang dan disuruhnya sang pemuda itu untuk menunggunya di jalan. Lalu, pergilah orang itu.

Pemuda itu menunggu, dan tak lama kemudian ibunya menjumpainya di jalan itu. Ibunya bertanya, "Nak, kenapa engkau kemari dan kenapa membawa pintu?"

Sang Pemuda menceritakan perihal orang itu dan ibunya hanya bisa berkata, "Dia itu maling, engkau ditipunya."

Benar saja, ketika mereka sampai di rumah, rumah itu sudah bersih dari semua perabotannya dan orang itu menghilang entah kemana.

Saudara, sering kali kita mendengar Tuhan bicara, entah menasehati atau berkata yang lain, baik lewat renungan pribadi, khotbah, atau orang lain, tapi kita tidak atau mengerti maksudNya. Memang bukan salah kita 100% karena mungkin ada masalah yang sedang kita pikirkan namun ternyata Dia menghendaki sesuatu dari kita.

Satu hal yang perlu kita perhatikan yaitu Tuhan bicara soal kewaspadaan terhadap tipuan iblis yang mau mencuri perhatian supaya kita tidak memperhatikanNya, melainkan menjadi lengah.

Karena begitu lembutnya tipuan itu, sehingga kita tidak merasakan hal itu sebagai tipuan. Bisa saja iblis memakai nama atau mukjizat Tuhan untuk kejahatannya, tapi kita diberi kepekaan untuk bisa membedakannya.




kembali ke depan

0 komentar: